Ronaldo meyakini Di Maria akan tampil baik selama di Old Trafford
Megabintang Real Madrid Cristiano Ronaldo mengharapkan yang terbaik untuk Angel di Maria di Manchester United.
Seperti
diketahui, Di Maria menjadi rekrutan termahal Setan Merah setelah
ditebus di kisaran £63,9 juta - di mana £59,7 juta adalah tebusan resmi
dan £4,2 juta sisanya merupakan biaya lain-lain - dengan ia yang
menyepakati kontrak berdurasi lima tahun.
Mengingat Ronaldo yang
juga pernah berseragam United, bintang internasional Portugal itu pun
berharap mantan rekan setimnya tersebut bisa meraih kesukesan di Old
Trafford.
“Ini bagus untuk [Angel di Maria],” ujar Ronaldo seperti dikutip dari Four Four Two.
“Manchester [United] adalah salah satu klub terbaik di dunia, yang mana
bagus untuknya dan saya mendoakan yang terbaik untuknya.
“Saya berharap dia beruntung. Dia pantas mendapatkan ini, dia adalah pemain yang fantastis.
“Dia
akan tampil baik di Manchester United dan saya katakan kepadanya,
‘Nomor 7 adalah sebuah tanggung jawab besar’, namun saya pikir dia layak
mengenakan nomor tersebut karena dia adalah seorang pemain fantastis.”
iklan
MENUS
Sabtu, 30 Agustus 2014
Kamis, 28 Agustus 2014
Sekilas Info Hari Ini :
-Kabarnya PSS akan mengurangi official ketika Away ke Papua dan Kalimantan ini digunakan agar setidaknya meminimalisir biaya.
-Laga melawan Persigubin akan dihelat (6/9) tim PSS pun berencana berangkat H-2 sebelum pertandingan.
-Untuk pertandingan pertama PSS akan menjamu Persewangi di MIS (2/9) namun Kristian Adelmund sedikit diragukan karena mengalami cedera namun tim pelatih optimis Adelmund dapat tampil saat kontra Persewangi.
-PSS pun akan menargetkan kemenangan atas Persewangi utk memuluskan langkah lolos ke babak selanjutnya.
Source : Radar Jogja
-Kabarnya PSS akan mengurangi official ketika Away ke Papua dan Kalimantan ini digunakan agar setidaknya meminimalisir biaya.
-Laga melawan Persigubin akan dihelat (6/9) tim PSS pun berencana berangkat H-2 sebelum pertandingan.
-Untuk pertandingan pertama PSS akan menjamu Persewangi di MIS (2/9) namun Kristian Adelmund sedikit diragukan karena mengalami cedera namun tim pelatih optimis Adelmund dapat tampil saat kontra Persewangi.
-PSS pun akan menargetkan kemenangan atas Persewangi utk memuluskan langkah lolos ke babak selanjutnya.
Source : Radar Jogja
Elja Kena Sanksi Dobel dari Komdis | PSSI Sehat ?!
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan PSS Sleman menerima sanksi lagi dari PT Liga Indonesia. Kali ini, hukuman yang diterima akibat tingkah laku buruk penonton saat PSS menjamu Madiun Putra FC di Stadion Maguwoharjo, 15 Agustus 2014 lalu.
Komisi disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 35 juta kepada panpel PSS karena penonton melakukan pelemparan botol dan menyalakan flare pada laga tersebut. Denda sebesar itu paling lambat harus dibayarkan pada 21 September 2014.
Hukuman Komdis ini bukan kali pertama yang diterima Panpel Elja. Dari catatan yang ada, sanksi ini sudah kali ketiga. Dua hukuman yang pernah diterima Panpel PSS adalah akibat suporter yang menyalakan flare dan adanya saling lempar antara kelompok suporter.
Sekretaris Panpel PSS, Edyanto mengakui, hukuman yang diberikan Komdis sangat memberatkan keuangan tim menjelang laga 16 Besar Divisi Utama 2014 mendatang. "Yang jelas hukuman ini membuat keuangan tim kami makin kembang kempis. Kami mau ke 16 Besar ini sudah dipusingkan dengan anggaran biaya tandang, ditambah sanksi sebesar itu," keluhnya kepada wartawan, Rabu (27/8).
Sebelumnya, Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Supardjiono menyatakan, kondisi keuangan tim akan terbantu dengan jadwal babak 16 besar. PSS memulai fase kedua ini dengan pertandingan kandang lawan Persewangi dan kemudian away ke kandang Martapura FC dan Persigubin.
Kedua laga tersebut diperkirakan menghabiskan dana masing-masing Rp 300 juta. Pada putaran kedua 16 besar, skuat Elja juga akan mengawali dengan dua laga home, menghadapi Persigubin dan kemudian Martapura FC di Stadion Maguwoharjo. Laga terakhir PSS ditutup tandang ke Banyuwangi menghadapi Persewangi.
"Jelas sedikit banyak dengan jadwal seperti itu meringankan kami," jelas Suparjiono.
Sanksi Tim PSS
Sanksi komdis tak hanya diterima Panpel PSS, tetapi juga skuat Elang Jawa. Mereka menerima sanksi akibat pada satu pertandingan lima pemainnya mendapat kartu kuning, pada saat derbi panas antara PSIM Yogya versus PSS Sleman pada 19 Agustus 2014 lalu, di Stadion Mandala Krida.
Lima pemain tersebut adalah Waluyo, Wahyu Gunawan, Agus Awank Setiawan, Mudah Yulianto dan Guy Junior. Komdis menganggap PSS bertingkah laku buruk dan didenda Rp 10 juta. Paling lambat denda tersebut dibayarkan pada 26 September 2014.
Supardjiono saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, belum bisa memberikan komentar. Ia akan mempelajari terlebih dahulu jika sudah menerima surat resmi dari Komdis PSSI.
"Saya belum menerima surat keputusan tersebut jadi belum bisa berkomentar banyak," tutur pria yang pada awal musim ini mengundurkan diri sebagai manajer PSS Sleman.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan PSS Sleman menerima sanksi lagi dari PT Liga Indonesia. Kali ini, hukuman yang diterima akibat tingkah laku buruk penonton saat PSS menjamu Madiun Putra FC di Stadion Maguwoharjo, 15 Agustus 2014 lalu.
Komisi disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 35 juta kepada panpel PSS karena penonton melakukan pelemparan botol dan menyalakan flare pada laga tersebut. Denda sebesar itu paling lambat harus dibayarkan pada 21 September 2014.
Hukuman Komdis ini bukan kali pertama yang diterima Panpel Elja. Dari catatan yang ada, sanksi ini sudah kali ketiga. Dua hukuman yang pernah diterima Panpel PSS adalah akibat suporter yang menyalakan flare dan adanya saling lempar antara kelompok suporter.
Sekretaris Panpel PSS, Edyanto mengakui, hukuman yang diberikan Komdis sangat memberatkan keuangan tim menjelang laga 16 Besar Divisi Utama 2014 mendatang. "Yang jelas hukuman ini membuat keuangan tim kami makin kembang kempis. Kami mau ke 16 Besar ini sudah dipusingkan dengan anggaran biaya tandang, ditambah sanksi sebesar itu," keluhnya kepada wartawan, Rabu (27/8).
Sebelumnya, Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Supardjiono menyatakan, kondisi keuangan tim akan terbantu dengan jadwal babak 16 besar. PSS memulai fase kedua ini dengan pertandingan kandang lawan Persewangi dan kemudian away ke kandang Martapura FC dan Persigubin.
Kedua laga tersebut diperkirakan menghabiskan dana masing-masing Rp 300 juta. Pada putaran kedua 16 besar, skuat Elja juga akan mengawali dengan dua laga home, menghadapi Persigubin dan kemudian Martapura FC di Stadion Maguwoharjo. Laga terakhir PSS ditutup tandang ke Banyuwangi menghadapi Persewangi.
"Jelas sedikit banyak dengan jadwal seperti itu meringankan kami," jelas Suparjiono.
Sanksi Tim PSS
Sanksi komdis tak hanya diterima Panpel PSS, tetapi juga skuat Elang Jawa. Mereka menerima sanksi akibat pada satu pertandingan lima pemainnya mendapat kartu kuning, pada saat derbi panas antara PSIM Yogya versus PSS Sleman pada 19 Agustus 2014 lalu, di Stadion Mandala Krida.
Lima pemain tersebut adalah Waluyo, Wahyu Gunawan, Agus Awank Setiawan, Mudah Yulianto dan Guy Junior. Komdis menganggap PSS bertingkah laku buruk dan didenda Rp 10 juta. Paling lambat denda tersebut dibayarkan pada 26 September 2014.
Supardjiono saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, belum bisa memberikan komentar. Ia akan mempelajari terlebih dahulu jika sudah menerima surat resmi dari Komdis PSSI.
"Saya belum menerima surat keputusan tersebut jadi belum bisa berkomentar banyak," tutur pria yang pada awal musim ini mengundurkan diri sebagai manajer PSS Sleman.
Rabu, 27 Agustus 2014
PSS Ditantang Perbaiki Rekor Tandang
SLEMAN, suaramerdeka.com - Tim PSS Sleman sudah memastikan lolos ke babak 16 besar kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2014. Di babak tersebut, tim berjuluk Super Elang Jawa itu dituntut bisa memperbaiki rekor tandangnya yang terbilang buruk di sepanjang babak penyisihan grup lalu.
“Kalau kami ingin lolos dari babak 16 besar ke delapan besar, maka penampilan tim harus meningkat dan berubah, terutama saat tampil di kandang lawan,” jelas asisten pelatih PSS, Edy Broto, Senin (25/8).
Melihat catatan di babak penyisihan lalu, PSS memang keluar sebagai pemuncak klasemen grup 5. Namun, ditilik hasil yang digapai tim besutan Herry ‘Herkis’ Kiswanto itu saat tampil di luar kandang, tidak terlalu menyenangkan.
Tiga kekalahan yang diderita semuanya didapat saat mereka bermain di hadapan pendukung lawan, termasuk empat seri yang dihasilkan semua saat bertindak sebagai tim tamu. Tak ada satu pun kemenangan diraih tim yang bermarkas di Maguwoharjo International Stadium (MIS) ini ketika mereka melakoni laga away.
“Hanya satu laga kandang yang tidak bisa kami menangkan saat bermain imbang dengan PSIM Yogyakarta. Kondisi ini tidak baik karena empat seri di kandang lawan pun didapat susah payah. Anak-anak seperti bermain tidak percaya diri saat mereka bermain tandang,” papar Edy.
Di sisa waktu sebelum mulai bergulirnya babak 16 besar (2/9), tim pelatih harus secepatnya melakukan perbaikan. Pasalnya, lawan-lawan di babak ini dipastikan akan lebih berat dibanding lawan yang dihadapi pada penyisihan grup.
Dari tiga calon lawan yakni Martapura FC, Persewangi Banyuwangi dan Persewon Wondama, hanya Persewon yang belum diketahui kekuatannya. Praktis, bermain di kandang mereka yakni di Stadion Sanggeng, Manokwari dipastikan menjadi laga berat.
“Kalau Martapura memang pernah kami kalahkan saat pra musim, tapi saat itu kami bertindak sebagai tuan rumah. Dan ketika bertanding di kandang mereka pasti berat. Sementara Persewangi kekuatannya tak jauh beda dengan tim-tim dari Jatim lainnya,” tutur dia.
Terpisah, kapten PSS Anang Hadi mengakui penampilan kurang meyakinkannya yang ditunjukkan para pemain ketika tandang. “Sebenarnya kalau mental bertanding sudah kami miliki, hanya sering hilang konsentrasi. Kami sering tidak fokus ketika bermain di kandang lawan. Ini evaluasi yang harus diperbaiki,” tandas Anang.
SLEMAN, suaramerdeka.com - Tim PSS Sleman sudah memastikan lolos ke babak 16 besar kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2014. Di babak tersebut, tim berjuluk Super Elang Jawa itu dituntut bisa memperbaiki rekor tandangnya yang terbilang buruk di sepanjang babak penyisihan grup lalu.
“Kalau kami ingin lolos dari babak 16 besar ke delapan besar, maka penampilan tim harus meningkat dan berubah, terutama saat tampil di kandang lawan,” jelas asisten pelatih PSS, Edy Broto, Senin (25/8).
Melihat catatan di babak penyisihan lalu, PSS memang keluar sebagai pemuncak klasemen grup 5. Namun, ditilik hasil yang digapai tim besutan Herry ‘Herkis’ Kiswanto itu saat tampil di luar kandang, tidak terlalu menyenangkan.
Tiga kekalahan yang diderita semuanya didapat saat mereka bermain di hadapan pendukung lawan, termasuk empat seri yang dihasilkan semua saat bertindak sebagai tim tamu. Tak ada satu pun kemenangan diraih tim yang bermarkas di Maguwoharjo International Stadium (MIS) ini ketika mereka melakoni laga away.
“Hanya satu laga kandang yang tidak bisa kami menangkan saat bermain imbang dengan PSIM Yogyakarta. Kondisi ini tidak baik karena empat seri di kandang lawan pun didapat susah payah. Anak-anak seperti bermain tidak percaya diri saat mereka bermain tandang,” papar Edy.
Di sisa waktu sebelum mulai bergulirnya babak 16 besar (2/9), tim pelatih harus secepatnya melakukan perbaikan. Pasalnya, lawan-lawan di babak ini dipastikan akan lebih berat dibanding lawan yang dihadapi pada penyisihan grup.
Dari tiga calon lawan yakni Martapura FC, Persewangi Banyuwangi dan Persewon Wondama, hanya Persewon yang belum diketahui kekuatannya. Praktis, bermain di kandang mereka yakni di Stadion Sanggeng, Manokwari dipastikan menjadi laga berat.
“Kalau Martapura memang pernah kami kalahkan saat pra musim, tapi saat itu kami bertindak sebagai tuan rumah. Dan ketika bertanding di kandang mereka pasti berat. Sementara Persewangi kekuatannya tak jauh beda dengan tim-tim dari Jatim lainnya,” tutur dia.
Terpisah, kapten PSS Anang Hadi mengakui penampilan kurang meyakinkannya yang ditunjukkan para pemain ketika tandang. “Sebenarnya kalau mental bertanding sudah kami miliki, hanya sering hilang konsentrasi. Kami sering tidak fokus ketika bermain di kandang lawan. Ini evaluasi yang harus diperbaiki,” tandas Anang.
Senin, 25 Agustus 2014
Selasa, 19 Agustus 2014
Langganan:
Postingan (Atom)