iklan

MENUS

Kamis, 18 September 2014

Elja Buka Peluang Lolos Liga Super

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN- PSS Sleman memperpanjang mimpinya untuk berlaga di Indonesia Super League musim depan. Pada laga lanjutan babak 16 Divisi Utama Liga Indonesia melawan Martapura FC di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa (16/9) malam, PSS berhasil unggul tipis 1-0.
Gol penentu kemenangan PSS diciptakan Dicky Prayoga melalui eksekusi penalti pada menit ke-80. Penalti didapatkan tuan rumah, setelah Mudah Yulianto dilanggar keras oleh pemain Martapura FC.
Sebagai eksekutor Dicky, menjalankan tugas secara baik. Tendangan penalti yang diambil Dicky berhasil menipu kiper Martapura FC, Ali Budi.
Pelatih PSS, Herry Kiswanto menyebutkan, bahwa pertandingan ini berjalan sulit bagi PSS. "Ini merupakan pertandingan sulit bagi kami. Permainan anak-anak tak berkembang dan justru terburu-buru ingin mencetak gol. Ini akan kita evaluasi," kata pria yang akrab disapa Herkis tersebut seusai pertandingan.
Herkis juga menilai permainan yang ditunjukkan lawan bagus. Martapura melakukan pressing ketat dan pertahanan bagus. Ini terbukti, dimana Anang Hadi dkk seolah tak memiliki ruang gerak saat mulai memasuki wilayah pertahanan Martapura FC.
"Soal kepemimpinan wasit saya sependapat dengan anda," jawab Herkis ketika wartawan menanyakan terkait banyaknya keputusan wasit yang telat dan dinilai tidak sesuai.
Sementara itu, pelatih Martapura FC Frans Sinatra menilai, kedua tim bermain baik, baik itu anak asuhnya maupun PSS. Namun, ia mengeluhkan kepemimpinan wasit yang dianggap kurang baik.
"Kedua tim bermain dengan bagus dan sportif, dalam pertandingan pasti ada kalah dan menang. Tinggal menangnya itu dengan cara benar atau tidak. Dalam pertandingan ini kedua tim bermain bagus namun ada oknum yang tak bagus, saya tak menyebut oknum tersebut wasit ya," ujar Frans Sinatra.
Jalannya Pertandingan
Dalam laga tersebut, PSS memiliki peluang dan penguasaan bola lebih banyak. Pada menit ke-6 PSS membahayakan gawang Martapura FC lewat tendangan mendatar Mudah Yulianto. Selang satu menit Guy Junior yang ganti membahayakan gawang yang dijaga oleh Ali Budi.
Pada menit ke-15 umpan silang Mudah Yulianto membahayakan gawang Martapura FC, namun beruntung kiper Martapura FC berhasil memotong bola tersebut. Tak lama berselang, Anang Hadi melepaskan tendangan dari luar kotak pinalti, sayang bola tersebut masih melambung tipis dari mistar gawang.
Martapura FC pun memiliki peluang yang membahayakan gawang PSS yang dijaga Herman Batak. Pada menit ke-21, pemain tengah Martapura FC Gideon berhasil melepaskan shot pertama ke gawang PSS, namun belum mengenai sasaran.
Pada menit ke-27 striker Martapura FC, Brima Pepito melepaskan, tendangan dari luar kotak penalti. Namun masih melambung dari gawang Herman Batak.
PSS memiliki kesempatan lebih banyak untuk membahayakan gawang lawan. Pada menit ke-35 hingga menit ke-40 setidaknya ada tiga peluang yang cukup membahayakan gawang Martapura FC. Salah satunya adalah tendangan dari sayap kanan melalui Rasmoyo yang membentur mistar pada menit ke-37.
Hingga turun minum skor tetap kacamata 0-0. Pada babak kedua, permainan berlangsung dengan tempo yang lebih cepat. Pada menit ke-51 tendangan bebas Wahyu Gunawan dari depan kotak penalti belum menemui sasaran.
10 menit berselang, giliran Martapura yang memiliki peluang. Brima Pepito mengancam peluang lewat heading. Skor kacamata pecah saat PSS mendapatkan hadiah penalti pada menit 80 yang dieksekusi dengan baik oleh Dicky Prayoga. Hingga 90 menit Elang Jawa tetap memimpin 1-0 atas Martapura FC.
Dalam laga tersebut, kepemimpinan wasit memang menjadi sorotan, banyak keputusan yang dirasa kurang pas dan menimbulkan protes dari kedua tim. Kepemimpinan tersebut juga berimbas ke tensi yang terjadi di lapangan, dimana tensi menjadi panas dan tidak sedikit terjadi konfrontasi antar pemain.
Panas dilapangan juga merembet ke sisi lapangan, pasca wasit meniup peluit akhir, gesekan terjadi di tribun penonton antara polisi dan penonton. Bahkan polisi sempat juga menembakan gas air mata ke penonton yang menyebabkan beberapa penonton harus menjalani pengobatan medis karena pingsan.
Keributan dimulai saat beberapa oknum penonton melempar benda-benda ke lapangan, saat beberapa pemain Martapura FC mencoba mengejar wasit. Entah apa yang memicu, polisi kemudian naik ke tribun untuk mengamankan oknum penonton tersebut. Saat itulah tiba-tiba keributan pecah. (tribunjogja.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar